Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan. Pengertian lain dari system adalah seperangkat unsur-unsur dari
manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan tujuan yang sama.
Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok
pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.
-
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F.
Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai
berikut :
Suatu prosedur adalah
urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa
(What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When)
dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.
-
Pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :
Kedua
kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan
elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan
definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena
kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem
bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa
subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi
pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain
sebagainya.
Karakteristik Sistem
-
Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli
betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau
subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang
tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak
akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya
tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
-
Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah
yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
-
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah
apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
-
Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media
penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung
ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang
lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)
untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
-
Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang
dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai
contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
-
Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi
yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supersistem. Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang
informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
-
Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu
bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem
produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data
transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh manajemen.
-
Sasaran (Objectives) atau
Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.
Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan
suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang
lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila
merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka
istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau
sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis,
maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang
lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan
sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut ini :
-
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah
sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan
antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara
fisik. Misalnya sistem komputer, system akuntansi, sistem produksi dan lain
sebagainya.
-
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
alamiah (natural system) dan system buatan manusia (human made system) Sistem
alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada
yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan
contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
-
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang
dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
-
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
tertutup (closed system) dan system terbuka (open system) Sistem tertutup
merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak
benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena
system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu
system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena system
tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang
baik saja.
Klasifikasi sistem
terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai berikut :
Suatu
sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya disebut
sistem terbuka. Sebuah sistem pemanas atau pendingin ruangan, contohnya,
mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan menyediakan
panas/dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya. Dengan menggunakan logika yang
sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya adalah sistem
tertutup. Sebagai contohnya, system tertutup hanya terdapat pada situasi
laboratorium yang dikontrol ketat.
x
No comments:
Post a Comment